Sumber Gambar : anam.blog.unissula.ac.id |
Kemerdekaan
Indonesia telah berusia 69 tahun yakni semenjak tanggal 17 Agustus 1945 sampai
dengan tanggal 17 Agustus 2014 ini. Pada
tanggal 17 Agustus 1945, rakyat Indonesia telah memproklamirkan kemerdekaan bangsa
ini dari belenggu penjajahan bangsa asing yang ingin menguasai Indonesia.
Pembacaan teks Proklamasi oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945
menjadi puncak perjuangan rakyat Indonesia setelah bertahun-tahun dijajah tiada
henti oleh bangsa penjilat rempah-rempah dan kekayaan alam lainnya. Peristiwa
pada tanggal 17 Agustus 1945 tersebut merupakan peristiwa yang sangat bernilai
bagi mereka yang pernah merasakan kerasnya medan pertempuran melawan penjajah.
Bukan hanya simbolik semata, namun memiliki nilai perjuangan dan sejarah
perjalanan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Lalu, apakah bangsa
Indonesia kini sudah
benar-benar merdeka ?
Bangsa
Indonesia memang sudah menang dan merdeka melawan penjajah yang telah meluluhlantakkan segenap penjuru tanah
air, namun bangsa Indonesia belumlah sepenuhnya merdeka. Di usia yang sudah tua
ini, bangsa Indonesia masih terjajah oleh berjuta-juta problematika bangsa yang
menyerang secara pelan-pelan menggerogoti bangsa ini dan hingga kini belum
dapat teratasi. Kini rakyat Indonesia tidak lagi berjuang menggunakan bambu
runcing, tetapi bangsa Indonesia kini berjuang untuk mendapatkan hak-haknya
sebagai warga negara. Banyak warga negara Indonesia yang kehilangan hak-haknya
akibat dari perilaku keserakahan segelintir oknum yang menyalahgunakan kursi
kekuasaannya demi menumpuk kekayaan pribadi.
Problematika
yang dihadapi oleh bangsa Indonesia sekarang sangat menghambat proses menuju cita-cita
bangsa Indonesia. Pengangguran menyebabkan angka kemiskinan semakin meningkat,
TKI yang katanya pahlawan devisa justru menjadi barang eksploitasi, anggaran
pendidikan yang katanya naik 20% malah membuat biaya pendidikan semakin mahal,
perusahaan-perusahaan ternama di Indonesia sebagian besar masih dikuasai asing,
sumber daya alam yang semakin menipis
akibat digerus oleh tangan-tangan asing, dan masih banyak lagi problematika
yang dihadapi oleh bangsa ini. Hal yang sangat menyedihkan adalah sebagian
besar barang-barang yang dikonsumsi oleh rakyat Indonesia masih di impor dari
negara asing. Bangsa Indonesia belum dapat memanfaatkan dan mengelola Sumber
Daya Alam (SDA) di negeri sendiri. Akibatnya banyak perusahaan asing yang menggerus
kekayaan alam Indonesia dan rakyat Indonesia hanya berperan sebagai penonton
saja.
Tidak
hanya itu, praktek-praktek KKN semakin merajalela di negeri ini. Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) semakin sibuk menangkap para tikus-tikus kantor
yang berusaha memiskinkan Indonesia. Indonesia sebagai bangsa yang besar belum
terbebas dari praktek-praktek KKN. Belum lagi kasus-kasus terorisme yang sebagian
besar tumbuh dan berkembang di Indonesia hingga menyebabkan munculnya identitas
negatif bangsa Indonesia sebagai bangsa
terkorup dan bangsa teroris. Perilaku para elit di panggung politik semakin
memperburuk kondisi bangsa Indonesia yang sudah sangat memprihatinkan.
Demokrasi disulap menjadi politik transaksional, perang antar elit politik memperebutkan
kursi kekuasaan lebih penting daripada menciptakan kesejahteraan rakyat secara,
hukum seakan tajam ke bawah tetapi justru tumpul ke atas. Perilaku politik
kaum-kaum elit penguasa sudah sangat mengecewakan hingga membuat kehidupan
perekonomian rakyat Indonesia menjadi terhimpit dan terjepit.
Kini
rakyat Indonesia sudah merasa capek dengan semua ini, rakyat tidak mau lagi
mendengar janji-janji manis yang keluar dari mulut penuh kemunafikan. Sudah
saatnya bangsa Indonesia keluar dari problematika yang mengancam kedaulatan
negeri ini. Kemerdekaan bukan hanya secara simbolik dan seremonial diperingati
saat upacara bendera pada tanggal 17 Agustus saja, bukan pula hanya dijadikan
slogan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tetapi bagaimana rakyat yang
tinggal didalamnya dapat mengisi kemerdekaan ini dengan berjuang menuju cita-cita
mulia bangsa Indonesia yakni menjadi bangsa kuat di bidang ekonomi, pendidikan,
hukum, serta terbebasnya rakyat Indonesia dari belenggu kemiskinan dan
kebodohan.
Akhirnya
melalui peringatan hari kemerdekaan RI yang ke-69 di tahun 2014 ini, marilah
kita berjuang bersama untuk kemerdekaan bangsa Indonesia sepenuhnya sesuai
dengan porsinya masing-masing. Jadikan momentum hari kemerdekaan ini sebagai
tonggak untuk membangun manusia Indonesia yang mampu bersaing dengan negara lain
sehingga rakyat Indonesia tidak hanya menjadi penonton di negeri sendiri,
melainkan menjadi pemain inti baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Semua
itu pada akhirnya akan bermuara pada terwujudnya kehidupan bangsa yang lebih
baik, adil, sejahtera, dan bermartabat. Dirgahayu Republik Indonesia yang
ke-69, Jayalah Indonesiaku.
Penulis,
M.
Zuhri Ni’am
Anggota
Primaraya dan Warga Asrama Mahasiswa Kab. Kubu Raya
0 komentar:
Your comment / Melawan Penjajahan di Negara Merdeka
Komentar Anda Sangat Bermanfaat Bagi Khazanah Ilmu Pengetahuan