FUNGSI DAN PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN
Kegiatan
pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam konteks
pendidikan, lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berada di
luar diri anak. Lingkungan dapat berupa hal-hal yang nyata, seperti tumbuhan,
orang, keadaan, politik, kepercayaan dan upaya lain yang dilakukan manusia,
termasuk di dalamnya adalah pendidikan.
Di dalam
konteks pembangunan manusia seutuhnya, keluarga, sekolah dan masyarakat akan
menjadi pusat-pusat kegiatan pendidikan yang akan menumbuhkan dan mengembangkan
anak sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religius. Dengan
memperhatikan bahwa anak adalah individu yang berkembang, ia membutuhkan pertolongan
dari orang yang telah dewasa, anak harus dapat berkembang secara bebas, tetapi
terarah. Pendidikan harus dapat memberikan motivasi dalam mengaktifkan anak.
A. Lembaga Pendidikan
Keluarga
Sebagai
transmisi pertama dan utama dalam pendidikan, keluarga memiliki tugas utama
dalam peletakan dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan.
Dikatakan pertama karena keluarga adalah tempat dimana anak pertama kali
mendapat pendidikan. Sedangkan dikatakan utama karena hampir semua pendidikan
awal yang diterima anak adalah dalam keluarga. Karena itu, keluarga merupakan
lembaga pendidikan tertua, yang bersifat informal dan kodrati. Lahirnya
keluarga sebagai pendidikan sejak manusia itu ada. Ayah dan ibu sebagai
pendidik, dan anak sebagai terdidik. Tugas keluarga adalah meletakkan
dasar-dasar bagi perkembangan anak berikutnya, agar anak dapat berkembang
secara baik.
1. Fungsi dan Peranan Pendidikan
Keluarga
a. Pengalaman Pertama Masa Kanak-Kanak
Pengalaman
ini merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya,
khususnya dalam perkembangan pribadinya. Kehidupan keluarga sangat penting,
sebab pengalaman masa kanak-kanak akan memberi warna pada perkembangan
selanjutnya.
b. Menjamin Kehidupan
Emosional Anak
3 hal yang
menjadi pokok dalam pembentukan emosional anak, adalah :
1.
Pemberian perhatian yang tinggi terhadap anak,
misalnya dengan menuruti kemauannya, mengontrol kelakuannya, dan memberikan
rasa perhatian yang lebih.
2.
Pencurahan rasa cinta dan kasih
sayang, yaitu dengan berucap lemah lembut, berbuat yang menyenangkan dan selalu
berusaha menyelipkan nilai pendidikan pada semua tingkah laku kita.
3. Memberikan contoh kebiasaan hidup yang bermanfaat bagi anak, yang
diharapkan akan menumbuhkan sikap kemandirian anak dalam melaksanakan aktifitasnya
sehari-hari.
c. Menanamkan Dasar
Pendidikan Moral
Seperti
pepatah “Buah jatuh tak jauh dari pohonnya”. Anak akan selalu berusaha
menirukan dan mencontoh perbuatan orang tuanya. Karenanya, orang tua harus
mampu menjadi suri tauladan yang baik. Misalnya dengan dengan mengajarkan tutur
kata dan perilaku yang baik bagi anak-anaknya.
d. Memberikan Dasar
Pendidikan Sosial
Keluarga
sebagai komunitas terkecil dalam kehidupan sosial merupakan satu tempat awal
bagi anak dalam mengenal nilai-nilai sosial. Di dalam keluarga, akan terjadi
contoh kecil pendidikan sosial bagi anak. Orang tua sebagai teladan, sudah
semestinya memberikan contoh yang baik bagi anak-anak. Misalnya memberikan
pertolongan bagi anggota keluarga yang lain, menjaga kebersihan dan keindahan
dalam lingkungan sekitar.
e. Peletakkan Dasar-dasar
Keagamaan
Masa
kanak-kanak adalah masa paling baik dalam usaha menanamkan nilai dasar
keagamaan. Kehidupan keluarga yang penuh dengan suasana keagamaan akan
memberikan pengaruh besar kepada anak. Kebiasaan orang tua mengucapkan salam
ketika akan masuk rumah merupakan contoh langkah bijaksana dalam upaya
penanaman dasar religius anak.
2. Tanggung Jawab Keluarga
- Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dan anak. Hubungan yang tidak didasari cinta kasih akan menimbulkan beberapa sifat negatif bagi perkembangan anak. Begitu pula, tidak cukupnya kebutuhan anak akan kasih sayang akan membuat anak selalu merasa tertekan dan ragu dalam menjalani kehidupan selanjutnya.
- Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orang tua terhadap keturunannya. Usia anak yang masih dini akan cukup membantu orang tua dalam penanaman sikap-sikap hidup. Rasa ingin tahu anak akan menghasilkan pengetahuan yang asli dan berakar bagi anak. Keluarga harus mampu menggunakan masa ini untuk betul-betul membentuk kepribadian awal anak sebagai anggota keluarga.
- Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga pada gilirannya akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa dan negara. Masyarakat yang sejahtera dibentuk dari keluarga-keluarga yang sejahtera pula. Keluarga merupakan awal perubahan dalam kehidupan bermasyarakat, karena itu keluarga mempunyai tanggung jawab membentuk masyarakat yang sejahtera.
- Memelihara dan membesarkan anaknya. Ikatan darah dan batin antara orang tua dan anak akan memberikan dorongan alami bagi orang tua untuk betul-betul mendidik anak menjadi apa yang mereka inginkan.
- Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak, sehingga bila ia telah dewasa akan mampu mandiri.
B. LEMBAGA PENDIDIKAN
SEKOLAH
Akibat
terbatasnya kemampuan orang tua dalam mendidik anaknya, maka dipercayakanlah
tugas mengajar itu kepada orang dewasa lain yang lebih ahli dalam lembaga
pendidikan formal, yaitu guru. Sekolah sebagai wahana pendidikan ini, menjadi
produsen penghasil individu yang berkemampuan secara intelektual dan skill.
Karenanya, sekolah perlu dirancang dan dikelola dengan baik. Karakteristik
proses pendidikan di sekolah, antara lain :
1.
Diselenggarakan secara khusus
dan dibagi atas jenis jenjang yang memiliki hubungan hierarkis.
1.
Usia anak didik di suatu
jenjang pendidikan relatif homogen
2.
Waktu pendidikan relatif lama
sesuai dengan program pendidikan yang harus diselesaikan
3.
Materi atau isi pendidikan
lebih banyak bersifat akademis dan umum
4.
Adanya penekanan tentang
kualitas pendidikan sebagai jawaban kebutuhan di masa yang akan datang.
Sekolah lahir
dan berkembang secara efektif dan efisien dari, oleh dan untuk masyarakat.
Sekolah berkewajiban memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam mendidik
warga negara.
1. Fungsi dan Peranan
Sekolah
1. Fungsi
Lembaga Sekolah
a.
Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan anak didik
b.
Spesialisasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran
c.
Efisiensi. Pendidikan dilakukan
dalam program yang tertentu dan sistematis, juga jumlah anak didik dalam jumlah
besar akan memberikan efisiensi bagi pendidikan anak dan juga bagi orang tua.
d. Sosialisasi, yaitu proses perkembangan individu menjadi
makhluk sosial yang mampu beradaptasi dengan masyarakat.
e. Konservasi dan transmisi kultural, yaitu pemeliharaan
warisan budaya. Dapat dilakukan dengan pencarian dan penyampaian budaya pada
anak didik selaku generasi muda.
f. Transisi dari rumah ke masyarakat. Sekolah menjadi tempat
anak untuk melatih berdiri sendiri dan tanggung jawab anak sebagai persiapan
untuk terjun ke masyarakat.
2. Peranan Lembaga Sekolah
a.
Tempat anak didik belajar bergaul, baik sesamanya, dengan guru dan dengan
karyawan.
b.
Tempat anak didik belajar mentaati peraturan sekolah.
c.
Mempersiapkan anak didik untuk
menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa dan agama.
5.
Sumbangsih Khas Sekolah Sebagai Lembaga Pendidikan
a. Sekolah Melaksanakan tugas mendidik maupun
mengajar anak, serta memperbaiki, memperluas tingkah laku si anak didik.
b. Sekolah mendidik maupun mengajar anak didik menerima dan
memiliki kebudayaan bangsa
c.
Sekolah membantu anak didik
mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan kerja.
C.
LEMBAGA PENDIDIKAN MASYARAKAT
Masyarakat
sebagai lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan pribadi
seseorang. Dalam hal ini, masyarakat mempunyai peranan penting dalam upaya ikut
serta menyelenggarakan pendidikan, membantu pengadaan tenaga & biaya,
sarana dan prasarana dan menyediakan lapangan kerja. Karenanya, partisipasi
masyarakat membantu pemerintah dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa yang
sangat diharapkan.[3]
Pendidikan dalam masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah
- Peserta umumnya mereka yang tidak bersekolah atau drop out
- Tidak mengenal jenjang dan program pendidikan untuk jangka waktu pendek
- Peserta tidak perlu homogen
- Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi yang sistematis
- Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus
- Keterampilan kerja sangat ditekankan sebagai jawaban terhadap kebutuhan meningkatkan taraf hidup
0 komentar:
Your comment / FUNGSI DAN PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN
Komentar Anda Sangat Bermanfaat Bagi Khazanah Ilmu Pengetahuan