Teknik Belajar Efektif

Your comment You are on Makalah Edit posts?

                                                                    Teknik Belajar Efektif
A. Latar Belakang
Pada umumnya para Mahasiswa banyak mengalami masalah cara belajar, disamping masalah-masalah lain yang menyangkut keadaan jasmani, keadaan keuangan dan sebagainya.
Kita mengetahui bahwa belajar di Perguruan Tinggi adalah suatu usaha yang berat. Ilmu yang diterima dari meja kuliah atau hasil penelitian tidak mungkin dimiliki dengan usaha yang ringan dan singkat. Karena itu Mahasiswa harus mengatur waktu dengan baik untuk belajar, harus mengikuti kuliah secara tertib, membaca buku pengetahuan, dan lain-lain.
Pendeknya Mahasiswa mencurahkan pikiran, perhatian dan keuletan bertahun-tahun apabila ingin menjadi sarjana yang baik. Banyak mahasiswa telah belajar giat, tetapi usaha itu tidak memberikan hasil yang diharapkan. Sebab bekerja keras saja belum tentu menjamin seseorang akan lulus dalam ujian. Disamping bekerja giat dan tekun diperlukan pula teknik belajar yang baik. Teknik belajar yang baik inilah yang harus dikenal, difahami dan dipraktekkan oleh setiap Mahasiswa agar studinya berhasil. Tanpa teknik belajar yang baik sulitlah bagi seorang Mahasiswa untuk mengikuti kuliah dengan baik dan sukses. Baik pelajar maupun Mahasiswa usaha belajar harus dlakukan dengan sungguh-sungguh, tidak boleh bermalas-malasan, melainkan harus rajin dan tekun terus-menerus.
Oleh karena itu, berdasarkan uraian latar belakang diatas, untuk membantu para Mahasiswa dalam belajar, Penulis tertarik untuk menulis sebuah makalah yang penulis beri judul “Teknik Belajar Yang Efektif”. Dibawah ini akan penulis sampaikan pembahasannya. Selamat membaca !

B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan belajar ?
2. Apasajakah masalah-masalah yang dialami para mahasiswa mengenai cara belajar ?
3. Apasajakah factor-faktor kesulitan dalam belajar ?
4. Bagaimanakah cara-cara belajar yang baik ?
5. Apa saja pedoman umum untuk belajar ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Agar kita mengetahui pengertian belajar, alat perlengkapan belajar serta persiapan-persiapan dalam belajar.
2. Agar kita mengetahui masalah-masalah yang dialami Mahasiswa.
3. Agar kita mengetahui factor-faktor kesulitan dalam belajar.
4. Agar kita mengetahui cara-cara belajar yang baik.
5. Agar kita mengetahui pedoman umum untuk belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN BELAJAR
Suatu pendapat mengatakan bahwa belajar adalah kegiatan fisik atau badaniyah. hasil yang dicapai adalah serupa perubahan-perubahan dalam fisik itu, misalnya : dapat berlari, mengendarai mobil dan sebagainya.
Sebaliknya pendapat lain mengatakan bahwa belajar adalah kegiatan rohaniah. Hasil belajar yang dicapai adalah perubahan-perubahan dalam jiwa seperti memperoleh pengertian tentang bahasa dan sebagainya.
Ahli Pendidikan modern merumuskan perbuatan belajar sebagai berikut : Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.
Dari definisi diatas dapatlah diambil kesimpulan bahwa Belajar adalah proses perubahan di dalam diri manusia. Apabila setelah belajar tidak terjadi perubahan dalam diri manusia, maka tidaklah dapat dikatakan bahwa padanya telah berlangsung proses belajar.
Tentu saja kita menginginkan agar perubahan yang terjadi dalam diri kita adalah perubahan yang berebcana dan bertujuan. Kita belajar dengan suatu tujuan yang lebih dulu kita tetapkan.
Beberapa Prinsip Belajar adalah sebagai berikut :
1. Belajar harus bertujuan dan terarah
2. Belajar memerlukan bimbingan
3. Belajar memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari sehingga diperoleh pengertian-pengertian.
4. Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar apa-apa yang telah dipelajari dapat dikuasai.
5. Belajar adalah suatu proses aktif dimana terjadi saling prngaruh secara dinamis antara murid dengan lingkungannya.
6. Belajar harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan
7. Belajar dianggap berhasil apabila telah sanggup menerapkan kedalam bidang praktek sehari-hari.
Sebelum mulai belajar seorang mahasiswa perlu mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Ada lima syarat yang perlu dipenuhi dalam persiapan ini, yaitu :
1. Kondisi Jasmani
Kesehatan jasmani mutlak diperlukan dalam studi. Karena itu pelajar hendaklah berusaha menekan gangguan kesehatan semaksimal mingkin. Kalau memeng harus belajar dalam keadan jasmani kurang sehat seperti sedang influenza, pusing, badan kurang enak dan sebagainya, maka ia harus minum obat lebih dahulu sebelum mulai belajar. Kesehatan adalah mahkota yang sangat mahal harganya. Makan, istirahat, tidur, olahraga, rekreasi dan lain-lain harus diatur sebaik mungkin sehingga badan selalu tetap segar, bersemangat, bergairah dan senantiasa siap untuk belajar dan bekerja.
2. Kondisi Rohani
Selain kesehatan jasmani yang baik, mahasiswa harus memiliki ketenangan jiwa dan fikiran. Rasa benci, dendam, takut, kahwatir, cemas, irihati dan sejenisnya harus di buang jauh-jauh. Disampin sifat-sifat tersebut tidak baik juga dapat mengurangi ketenangan jiwa. Ia dituntut dapat menciptakan pergaulan yang baik, pergaulan yang menyenangkan dan menggembirakan ia harus pandai-pandai memilih sahabat yang baik, tahu perasaan orang lain dan mau diajak musyawarah, belajar dan bekerja bersama.
3. Tempat
Untuk belajar hendaklah mahasiswa memilih tempat yang memenuhi syarat-syarat kesehatan. Tempat itu harus bersih, udara yang selalu berganti, sinar matahari bias masuk terutama di pagi hari, ada penerangan yang cukup, tidak terlalu lemah dan menyilaukan dan diusahakan sinar dating dari arah belakang atau samping sebelah kiri. Tempat harus teratur rapi, jauh dari segala gangguan dan lain-lain. Pendek kata kalau anda atau ada orang lain masuk ke tempat belajar itu merasa tergugah hatinya untuk belajar.
4. Suasana
Suasana belajar erat sekali dengan tempat belajar. Kalau tempat baik maka suasana pun menjadi baik. Suasana belajar dapat diciptakan dan diperbaiki. Seorang mahasiswa dapat menciptakan suasana yang lebih baik daripada sebelumnya apabila mau bertindak.
5. Waktu
Kapankah seorang mahasiswa harus belajar, pagi, sore siang atau malam ? sebenarnya dia sendirilah yang tahu jawabanya yang pasti. Hanya saja dianjurkan dan sebaiknya ia belajar sewaktu kondisi dan suasana memungkinkan. Tentunya ia harus belajar diwaktu-waktu memiliki kesegaran dan kejernihan otak/pikiran serta dapat berkonsentrasi penuh.
6. Alat-alat
Berikut ini alat-alat yang seharusnya dimiliki oleh setiap mahasiswa, sedang alat-alat lain yang berupa alat-alat tambahan tergantung pada keperluan masing-masing. Alat-alat itu antara lain :
a. Buku-buku; buku pelajaran, buku catatan, kasykul dan lain-lain. Map atau tas untuk membawa buku.
b. Alat-alat tulis
B. MASALAH-MASALAH MENGENAI CARA BELAJAR
Pada umumnya para mahasiswa atau pelajar banyak mengalami masalah cara belajar, disamping masalah-masalah lain yang menyangkut keadaan jasmani, keadaan keuangan dan sebagainya,
Menurut penelitan C.C. Wrenn dan Reginald Bell mengenai masalah-masalah pokok mahasiswa di Perguruan tinggi di Amerika, ternyata ada tiga hal yang sering terdapat pada mahasiswa yaitu :
1) Kesukaran dalam mengatur pemakaian waktu belajar
2) Ketidaktahuan mengenai ukuran-ukuran baku yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan tugas-tugas.
3) Kebiasaan membaca yang lambat.
Dari jumlah mahasiswa yang diselidiki itu ternyata ada 58% termasuk golongan 1, selanjutnya 32% termasuk golongan 2, sedangkan 30% dari jumlah mahasiswa termasuk golongan 3.
Suatu penyelidikan lain yang dilakukan oleh R.L. Mooney dan Mary Alice Price mengenai 11 macam masalah mahasiswa, ternyata ada 2 kesukaran yang paling banyak dialami mahasiswa, yaitu :
1) Tidak tahu bagaimana cara belajar efektif (Don’t know how to study effective)
2) Tidak dapat memusatkan perhatian dengan baik (Umable to concentrate well)
Masih banyak penelitian-penelitian lainnya di Amerika serikat yang secara jelas mencantumkan metode-metode belajar sebagai salah satu masalah-masalah yang dihadapi oleh para mahasiswa.
C. FAKTOR- FAKTOR KESULITAN BELAJAR
Ada dua factor yang menyebabkan kesulitan dalam belajar yaitu :
1. Factor Indogen
a. Factor Biologis
Factor biologis ialah factor yang berhubungan dengan jasmani mahasiswa. Factor ini misalnya Kesehatan, cacat badan.
b. Factor yang psychologis
Factor psychologis adalah factor yang berhubungan dengan rohaniah. Termasuk dalam factor ini adalah : Intelligensi (kecerdasan), perhatian, Minat, bakat dan emosi.
2. Factor Exogen
Selain factor endogen, ada pula factor yang dating dari luar (exogen) yang macamnya lebih banyak. Factor itu meliputi factor keluarga, kampus dan masyarakat.
a. Lingkungan Keluarga
Factor ini meliputi factor orang tua (memdidik), suasana rumah (gaduh atau tudak gaduh), dan factor ekonomi keluarga
b. Lingkungan Kampus
Lingkungan kampus kadang-kadang juga menjadi factor hambatan bagi mahasiswa. Misalnya : cara penyajian pelajaran yang kurang baik, hubungan dosen dengan mahasiswa yang urang baik, hubungan antara mahasiswa dengan mahasiswa kurang menyenagkan, alat-alat belajar dikampus yang tidak seba lengkap dan jam-jam kuliah yang kurang baik.
c. Lingkungan Masyarakat
Termasuk lingkungan masyarakat yang dapat menghambat kemajuan belajar anak ialah : Mass Media (boiskop-bioskop, televise, dll), teman bergaul yang memberikan pengaruh tidak baik, adanya kegiatan-kegianat dalam masyarakat, dan corak kehidupan tetangga.
D. CARA-CARA BELAJAR YANG BAIK
1. Cara Mengikuti Kuliah
Pada umumnya cara pertama dalam belajar di perguruan tinggi adalah mengikuti kuliah. Kuliah yang diikuti dengan tertib dan penuh perhatian akan memberikan pengertian dan pengetahuan yang banyak kepada setiap mahasiswa. Banyak para dosen di dalam ujian-ujian menitikberatkan pada bahan-bahan kuliah yang dibberikannya. Oleh karena itu setiap mahasiswa harus memiliki catatan kuliah yang baik dan teratur.
Langkah-langkah yang harus ditempuh oleh mahasiswa agar dapat mengikuti kuliah dengan baik :
1. Hendaknya dating tepat pada waktunya, tidak terlambat.
2. Berikan perhatian yang memusat terhadap perkuliahan yang sedang berlangsung. Perhatian yang tidak memusat akan menganggu dan mengacaukan penagkapan kuliah.
3. Selama perkuliahan, hendaknya mahasiswa ikut aktif (berpartisipasi)
4. Catatlah persoalan-persoalan yang mungkin timbul dan hal-hal yang benar-benar belum difahami untuk dipelajari dirumah atau dicaridalam buku literature.
5. Catatlah kuliah-kuliah dari dosen itu dalam garis besarnya saja. Tak perlu seluruhnya kata demi kata.
Syarat utama untuk mencatat kuliah dengan baik ialah harus mengerti uraian dosen dan mendengarkan dengan penuh perhatian.
6. Buatlah pokok-pokok pikiran dosen menjadi beberapa bagian . misalnya : pokok pikiran yang luas dengan kode angka Romawi.
Perlu diperhatikan bahwa hendaknya seorang mahasiswa tidak kikir terhadap kertas. Peralihan dari satu pokok pikiran kosong, sehingga catatan itu Nampak semakin jelas. Jadi tujuan mengikuti kuliah itu adalah untuk menjadikan suatu peristiwa aktif dan kreatif. Dating keruang kuliah dengan nada pasif bukanlah menjadi tujuan.
2. Cara Membaca Buku
Menurut William D. Boker dalam bukunya “eading Skills”, kira-kira 85% dari seluruh studi di Perguruan tinggi meliputi membaca. Oleh karena itu metode, kemahiran dan segi-segi lain yang berhubungan dengan aktivitas membaca perlu sekali dipelajari oleh para mahasiswa. Membaca asal membaca adalah mudah. Tetapi membaca buku yang memberikan hasil yang sebesar-besarnya adalah suatu kecakapan yang harus diusahakan.
Menurut Dr. Thomas F. station dalam bukunya “How to Study” mengemukakan metode yang disebut metode PQRST (Preview, Question, Read, Stated, dan Test)
1. Preview (menyelidiki)
2. Question (bertanya)
3. Read (membaca)
Disini dianjurkan membaca secara aktif, yaitu pikiran mahasiswa harus memberikan reaksi terhadap apa yang dibacanyaitu.
4. State (menyatakan)
Setelah membaca, kemudian mengucapkan dengan kata-kata sendiri terhaap apa yang dibacanya.
5. Test (menguji)
Langkah terakhir adalah menguji pikiran apakah masih ingat akan hal-hal yang dibaca itu.
3. Cara Menghafal
Kegiatan belajar yang paling banyak dilakukan oleh para mahasiswa adalah menghafal. Kendatipun menghafal itu bukan cara yang terbaik, namun tetap dianggap perlu, sebab dengan menghafal kita akan dapat mengingat banyak hal.
Menurut Drs. Bimo Walgio dalam bukunya Pengantar Psikologi Umum, dan menurut H.C. Witherington, dalam bukunya Pengantar Psikologi Pendidikan, serta mnurut Prof. James L. Mursell, dalam bukunya Using your mid Effectivelu, ada beberapa surat menghafal yang efektif yaitu tentang : Tujuan, pengertian, prhatian, dan ingatan.
1. Tujuan yaitu maju ujian dan lulus, sedangkan tujuan program jangka panjang adalah apa yang dipaparkan dalam judul.
2. Pengertian
3. Perhatian (konsentasi)
4. Ingatan ( kemampuan untuk menerima, menyimpan, dan mengeluarkan kembali terhadap hal-hal yang telah lampau.
Resep menhafal :
1. Menghafal dengan jalan memandang bahan pelajaran sambil otak bekerja mengingat-ingat
2. Mengafal melelui kuping dengan jalan membaca keras-keras bahan pelajaran
3. Menghafal dengan jalan menulis-nulis diatas kertas
Ada beberapa metode yang dapat mempermudah menghafal yaitu :
1. Untuk mengingat serentetan kata-kata dipergunakan suatu singkatan sebagai alat asosiasi atau dapat disebut juga “muslihat”.
2. Bahan pelajaran harus sering ditinjau kembali
3. Menerangkan kepada kawan-kawan mengenai sesuatu pelajaran yang telah dipelajari.
4. Cara Membuat Ringkasan
Untuk membuat suatu ringkasan sebaiknya mengunakan kata-kata atau tanda-tanda agar mudah untuk mengingatnya, misalnya : Pembbangunan Lima Tahun disingkat PELITA.
Jika buku yang akan diringkas itu sudah sistematis dan tidak perlu lagi disingkat, maka sebaiknya dibuat saja pertanyaan-pertanyaan. Pada tiap pertanyaan boleh diberi satu?dua kata dalam kurung untuk keperluan mengingat-ingat jawabannya.
5. Cara Mengulangi Pelajaran
Untuk dapat mengulangi pelajaran dengan baik diperlukan cara atau pedoman yang tepat untuk belajar. Ada beberapa cara/pedoman yang perlu diperhatikan untuk selanjutnya dipraktekkan dan dibiasakan :
a. Mempersiapkan diri sebaik-baiknya dan niat yang mantab untuk menambah ilku pengetahuan.
b. Mengatur waktu untu mengulangi pelajaran.
c. Membuat rencana kerja dan target yang akan dicapai.
d. Berdisiplin dalam belajar
e. Rajin mengulaingi, bersemangat dan tekun.
f. Penuh konsentrasi dan bersungguh-sungguh.
g. Menggunakan metode belajar yang efisien, metode menhgafal yang sesuai dan mudah.
h. Berusaha mengertti dan atau hafal semua pokok-pokok materi sampain pada perincian-perinciannya dan tidak berspekulasi.
i. Membuat ringkasan untuk semua mata pelajaran.
j. Mencatat hal-hal yang tidak/kurang mengerti kemudian menanyakannya kepada yang ahli.
k. Berusaha memecahkan/mengerjakan masalah-masalah dan soal-soal yang ada di buku dan selalu berlatih.
l. Membuat pertanyaan-pertanyaan sendiri dan mencari jawabannya.
m. Mengadakan Tanya jawab dan berdiskusi dengan teman.
n. Selalu mengadakan control terhadap hal-hal yang telah diperoleh atau telah dihafal.
o. Menjaga kesehatan jasmani dan rohani.
p. Bersikap gembira dan optimis.
q. Memperluas materi pelajaran dengan membaca buku-buku.
r. Berdo’a.
E. PEDOMAN UMUM UNTUK BELAJAR
1. Persiapan Belajar
a. PersiapanMental
Masalah mental memiliki peran tersendiri dalam mendukung kesuksesan belajar Anda. Karenanya, bayangkan, hasil ujian yang baik agar Anda merasa bahagia dan nyaman dalam belajar. Berpikirlah positif. Yakinlah, Anda mampu menyelesaikan semua pelajaran dengan baik. Teknik belajar yang baik adalah dengan memasang mental Juara. Seorang juara akan selalu berjuang hingga titik darah penghabisan, tanpa peduli hasil akhir yang akan ia dapatkan.
b. PersiapkanFisik
Jika fisik tidak prima, maka Anda tidak mungkin bisa belajar dengan efektif. Sebelum mulai belajar, Anda bisa melakukan senam ringan, untuk memberikan efek ketenangan pada psikis Anda. Anda juga bisa mengkonsumsi makanan dan minuman bergizi sebelum belajar. Anda juga bisa mandi terlebih dahulu, agar lebih bersemangat dalam belajar. Fisik yang bugar, menjadi bagian teknik belajar yang efektif.
c. TentukanyanginginAndaPelajari
Pastikan Anda mempelajari mata pelajaran yang tepat. Jika Anda akan menghadapi ujian, jangan sampai Anda tidak mendapatkan informasi mengenai bab yang akan diujikan. Akan sangat fatal hasilnya jika Anda mempersiapkan yang bukan sesungguhnya diujikan, karena keteledoran Anda. Sebaik apapun teknik belajar yang Anda gunakan, jika tidak didukung keakuratan informasi materi yang diujikan, maka hasilnya tidak akan optimal.
d. Berdoa
Hal ini akan melatih konsentrasi dan menumbuhkan keyakinan diri sebelum melakukan sesuatu. Bahkan, keyakinan menjadi satu faktor pendukung kesuksesan, yang mendukung teknik belajar yang lain.
2. Sikap Mahasiswa Yang Baik
Dasar utama mahasiswa dalam mencapai teknik belajar yang baik ialah memiliki sikap rohani dan kesediaan mental. Tanpa kesediaan mental para mahasiswa taakan dapat bertahan tanpa berbagai kesukaran dan jerih payah di Perguruan Tinggi. Adapun sikap mental yang perlu diusahakan oleh setiap mahasiswa meliputi 4 segi yaitu :
a. Tujuan Belajar
Seseorang yang belajar harus diarahan suatu cita-cita tertentu. Biasanya tujuan belajar diperguruan tinggi ini bersambung pula dengan tujuan hidupnya. Apakah kelak ingin menjadi seorang pendidik, seorang insiyur, seorang dokter, atau ahli hukum. hal ini akan merupakan suatu pendorong untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Tanpa tujuan tertentu, semangat belajar seorang mahasiswa akan mudah padam dan tidak mengarah.
Perlu diketahui, bahwa belajar akan mendatangkan banyak manfaat. Menurut Ir. Arijo dalam bukunya “Pedoman Belajar”, belajar berarti:
1. Memperkuat kedudukan ekonomi di kemudian hari
2. Menciptakan kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam masyarakat
3. Menimbulkan kepuasan bagi diri sendiri karena bertambahnya ilmu.
b. Minat
Setelah mulai belajar, hendaknya mahasiswa benar-benar menaruh minat terhadap pelajaran yang diikuti. Suatu pelajaran apat dipelajari dengan baik apabila ada pemusatan (konsentrasi) perhatian terhadap pelajaran itu. Dan minat merupakan salah satu factor yang memungkinkan konsentrasi itu. Coba perhatikan seorang yang sedang memancing ikan atau bermain catur, ia akan duduk berjam-jam karena ia mempunyai minat besar terhadap pekerjaan itu.
Selain itu pemusatan fikiran, minat juga dapat menimbulkan kegembiraan dalam usaha belajar. Kegembiraan akan memperbesar daya kemampuan belajar, dan tidak mudah menjadi lupa. Sebaliknya belajar dengan perasaan tida gembira akan membuat pelajaran itu terasa sangat berat.
c. Kepercayaan pada diri sendiri
Setiap mahasiswa harus yakin, bahwa ia memiliki kemampuan untuk berhasil dalam studinya. Ia harus yakin pula bahwa ia pasti dapat mengikuti kuliah atau pelajaran yang baik.
Dalam ujian-ujian hendaknya ditempuh dengan kepercayaan yang penuh. Janganlah merasa ragu-ragu dan gentar menghadapinya. Walaupun kadang-kadang ujian itu memeng sukar, tetapi asal disertai persiapan belajar yang cukup, akan dapat dikerjakan dengan baik.
Karena itu kepercayaan diri sendiri perlu dipupuk dan dikembangkan dengan jalan belajar yang tekun. Hendaknya mahasiswa insyaf bahwa tidak ada pelajaran yang sulit, kalau ia mau belajar dengan giat, jika terdapat hal-hal yang sulit dan tidak mengerti, jangan terus bertanya pada orang lain, tetapi berusalah sendiri lebih dulu. Pekerjaan rumah (PR) perlu dicoba diselesaikan sendiri, jangan bertanya. Jika ini semua dapat dilaksanakan dengan baik, kepercayaan terhadap kemampuan diri sendiri pasti akan tumbuh.
d. Keuletan
Banyak orang yang memulai suatu pekerjaan, tetapi yang dapat sampai selesai hanyalah sedikit. Demikian pula dalam soal balajar, banyak mahasiswa tiap tahun masuk perguruan tinggi, tetapi yang dapat menyelesaikan pelajarannya tidaklah banyak. Kalau ada tentamen/ujian tidak lulus, ia kemudian kecewa dan akhirnya keluar ia tidak ulet dalam usahanya.
Oleh karena itu setiap mahasiswa harus mempunyai keuletan, baik jasmani maupun rohani. Dengan keuletan rohani akan membuat seorang mahasiswa berani menghadapi segala kesulitan dan tidak mudah putus asa.
3. Sopan Santun Mengikuti Kuliah
1. Berpakain yang pantas dan hormat. Mahasiswa adalah pelajar yang sudah dewasa harus dapat membedakan antara baik dan tidak baik, sopan dan tidak sopan. Seorang mahasiswa bukanlah seorang Hipis yang berpakaian seenaknya sendiri, menuntut kebebasan yang tidak wajar. Seorang Mahasiswa bukan seorang seni yang bermode dan berambut gondrong dan pula bukan seorang crossboy.
2. Masuklah diruang kuliah 10 menit sebelum dosen yang bersabgkutan dating memasuki ruangak kuliah. Kalau anda terlambat dating, sedang kulia sudah dimulai, masuklah keruang kuliah melalui pintu depan seraya mengetuk pintu terlebih dahulu.
3. Usahakan agar setiap ada kuliah anda dapat mengikuti secara teratur dan tertib, jangan mengandalkan catatan kuliah orang lain, daftar hadir akan mempengaruhi prestasi dan penilaian Dosen.
4. Pada waktu dosen menjelaskan mata kuliah, setiap mahasiswa harus memusatkan perhatian yang baik guna memperlancar proses belajar.
5. Kalau seorang dosen bertanya, jawablah dengan penuh keberanian dan keyakinan bahwa jawaban itu benar. Pertanyaan dari dosen tersebut merupakan kebiasaan yang baik dan positif, karena bagi mahasiswa dapat menarik keuntungan.
6. Buatlah suatu catatan kuliah yang teratur, catatan ini sangat penting karena dalam perkuliahan sering dijelaskan dengan contoh-contoh, peragaan-peragaan gambar-gambar dan skema.
7. Jangan meningalkan tempat duduk sebelum dosen tersebut meninggalkan ruang kuliah.
8. Jangan membiasakan merokok sambil kuliah walaupun dosen bersabgkutan tiak menegurnya karena menyebabkan polusi udara dalam ruang kuliah.
9. Didalam ruangan kuliah jangan memakai tutup kepala dan jaket kulit.
10. Jagalah interaksi yang positif antara mahasiswa dan dosen seperti hubungan anak dan bapak, bukan sebagai penerima ilmu dan pemberi ilmu.
4. Belajar Dengan Tekun Dan Hemat Tenaga
Setiap pekerjaan apapun akan berhasil dengan baik jika dikerjakan dengan teratur. Lebih-lebih dalam hal belajar. Pokok pangkal pertama dari cara belajar yang baik adalah keteraturan. Pengetahuan dari teknik-teknik belajar yang baik umumnya berupa unsure-unsur untuk bekerja secara teratur. Hanya dengan belajar teratur seorang mahasiswa akan memperoleh hasil yang baik, misalnya :
a. Ia harus mengikuti kuliah secara teratur
b. Ia harus membaca buku secara teratur
c. Catatan kuliah harus disusun secara teratur
d. Alat-alat belajar harus dipelihara secara teratur dan sebagainya.
Asas keteraturan dalam belajar ini harus menjadi tindakan mahasiswa setiap harinya. Para mahasiswa harus belajar dengan baik setiap hari.
5. Disiplin Dan Bersemangat
Disamping belajar secara teratur dan hemat tenaga mahasiswa hendaknya juga belajar secara disiplin. Pada umumnya mahasiswa dihinggapi penyakit bermalas-malasan, ingin mencari gampangnya saja kalau perlu tidak usah belajar tapi dapat lulus. Gangguan ini hanya dapat diatasi kalau seorang mahasiswa mempunyai disiplin. Belajar secara teratur baru dapat dijalankan, jika mahasiswa berdisiplin menaati rencana kerja tertentu.
Diantara factor yang menyebabkan seseorang memiliki semangat tinggi :
1. Tertarik dan cinta kepada yang dihadapi.
2. Mempunyai tujuan dan target yang hendak di capai.
3. Keinginan untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain.
4. Adanya rasa persaingan dan perlombaan sehingga masing-masing pihak berkeinginan untuk melebihi atau mengungguli pihak lain.
5. Adanya harapan dari orang lain dan ia sendiri ingin menggembirakan dan membahagiakan orang yang mengharapkannya itu.
6. Karena menjadi atasan atau pucuk pimpinan.
7. Ingin meniru orang-orang maju dan sukses.
8. Mengerjakan pekerjaan atas pilihan dan kemauan sendiri lebih-lebih kalau itu merupakan bakat atau hobinya.
9. Mengerjakan pekerjaan yang melangsungkan hidup atau mengancam kebahagiannya.
10. Memiliki energi /tenaga yang banyak dan kepercayaan diri bahwa ia sanggup dan mampu mengerjakan pekerjaan yang sedang dihadapi.
11. Mempunyai cita-cita dan ada sesuatu yang sangat diharapkan sehingga ia dapat memusatkan perhatian pada pekerjaan itu.
6. Konsentrasi
Dari seorang yang belajar dituntt konsentrasi dan kebulatan perhatian yang sepenuh-penuhnya. Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap sesuatu hal dengan mengenyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Konsentrasi dalam belajar berarti pemusatan pikiran terhadap sesuatu mata pelajaran dengan mengenyampinkan pelajaran-pelajaran yang lain.
Adapun sebab-sebab mahasiswa tidak dapat berkonsentrasi itu antara lain :
1. Kurang minat terhadap mata pelajaran.
2. Banyak urusan-urusan yang sering mengaggu perhatian.
3. Adanya gangguan-gangguan suara keras.
4. Adanya gangguan kesehatan atau terlalu letih.
Adapun cara mengatasi dan mengembangkan kemampuan konsentrasi antara lain :
1. Harus berminat terhadap mata pelajaran.
2. Harus mempunyai ruang khusus untuk belajar.
3. Meja belajar hendaklah bersih dari segala benda yang tidak bersangkut paut dengan mata pelajaran yang dihadapi.
4. Hilangkan urusan-urusan kecil yang selalu mengganggu pikiran, sehingga bebas dari segala ketegangan-ketegangan kecil yang selalu menganggu.
5. Alat tulis dan kertas merupakan alat yang sangat berguna untuk membantu menciptakan konsentrasi.
6. Adakan istirahat sebentar jika sudah terasa jemu dan letih, agar pikiran jernih kembali.
7. Usahakan agar badan selalu sehat.
Barang siapa telah terlatih dalam soal konsentrasi akan sanggup belajar juga, walaupun pesawat radio diputar keras, walaupun anak-anak hiruk pikuk.
7. Istirahat Dan Tidur
Kita tidak bias mengetahui secara pasti apa sebenarnya tidur itu. Kita hanya mengetahui bahwa tidur adalah suatu kebiasaan dan suatu keadaan istirahat yang sudah menjadi khaliqah hidup manusia.
Untuk dapat tidur dengan enak dan tenang usahakanlah agar tidak ada organ yang tertekan, peredaran darah tak terhalang, pernapasan lancer dan leluasa dan otot kulit muka tidak mengkerut. Dengan kata lain seluruh organ tubuh dapat mencapai pengenduran yang sempurna, tidak ada ketegangan ataupun sisa ketegangan sama sekali.
8. Pelajaran Dan Watak
Belajar bukan saja soal “Know How”, melainkan juga sikap hidup dan watak. Banyak orang yang berpembawaan, namun tak pernah mencapai sesuatu, karena mereka enggan melatih diri dalam sifat-sifat watak yang tertentu. Jika kita hendak belajar, maka kita memerlukan sifat-sifat watak tettentu. Sifat-sifat mana yang kita butuhkan ketika henda belajar ?
1. Kerajinan dan Ketekunan
2. Kesabaran
3. Kesetiaan (tidak terburu-buru)
4. Keberanian (keberanian berpendapat, mengoreksi pendapat orang lain, menlakukan penyelidikan secara luas dan mendalam.
5. Kejujuran dan Ketelitian
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Ada 4 sikap mental yang perlu diusahakan oleh setiap mahasiswa yaitu mahasiswa harus mempunyai tujuan belajar, minat terhadap pelajaran, kepercayaan terhadap diri sendiri dan keuletan.
2. Menurut pendapat tradisional, belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Disini yang dipentingkan pendidikan intelektual. Kepada anak-anak diberikan bermacam-macam mata pelajaran untuk menambah pengetahuan yang dimilikinya, terutama dengan jalan menghafal.
3. Ada 5 syarat yang perlu dipersiapkan sebelum belajar yaitu : Kondisi jasmani dan rohani, tempat belajar, suasana belajar, waktu belajar serta alat-alat yang dipakai ketika belajar.
4. Belajar yang baik adalah belajar dengan teratur dan hemat tenaga, menjunjung kedisiplinan dan bersemangat, membutuhkan konsentrasi, dapat mengatur waktu dan memelihara otakserta dapat megatur waktu istirahat dan tidur.
5. Factor –faktor yang menyebabkan kesulitan dalam belajar terdiri dari factor Indogen dan faktoe Exogin. Factor Indogen meliputi : Faktor biologis (factor yang bersifat jasmaniah) dan factor Psychologis ( factor yang bersifat rohaniah). Sedangkan factor Exogen meliputi : Faktor lingkungan keluarga, factor lingkungan sekolah serta factor lingkungan masyarakat.
B. Saran
Dalam kesempatan ini, penulis sangat mengharapkan saran, kritik atas kekurangan maupun kesalahan baik dari segi bahasa maupun pembahasannya. Maka dari itu penulis mengharapkan sekali kritik dan saran dari teman-teman maupun dan para pembaca agar dalam penukisan makalah selanjutnya dapat lebih baik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini atas saran dan kritiknya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, 1991, Teknik Belajar Yang Efektif, Semarang: Rineka Cipta.
« Previous
 
Next »
 

0 komentar:

Your comment / Teknik Belajar Efektif

Komentar Anda Sangat Bermanfaat Bagi Khazanah Ilmu Pengetahuan