Kubu Raya - Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kubu Raya,
Gandhi Setya Graha mengatakan saat ini pertumbuhan ekonomi masyarakat
sudah merata di seluruh wilayah Kubu Raya.
"Dari data yang ada, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kubu Raya dari 2008 sampai dengan 2011 tercatat terus mengalami peningkatan pertumbuhan yang cukup signifikan, yakni 5,02 persen pada 2008, 5,87 persen pada 2009, 6,23 persen 2010, dan 6,51 persen pada 2011.
"Dari data yang ada, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kubu Raya dari 2008 sampai dengan 2011 tercatat terus mengalami peningkatan pertumbuhan yang cukup signifikan, yakni 5,02 persen pada 2008, 5,87 persen pada 2009, 6,23 persen 2010, dan 6,51 persen pada 2011.
Sementara Produk Domestik Regional Bruto
(PDBR) perkapita pada 2011 atas dasar harga belaku sebesar Rp 19 juta
lebih atau terjadi peningkatan sebesar 11,56 persen dari 2010," kata
Gandhi di Sungai Raya, Senin (14/10).
Dari kajian yang dilakukan, Ghandi menyatakan sektor unggulan di Kabupaten Kubu Raya ada pada industri pengolahan, yang memiliki kontribusi besar terhadap PDRB.
"Jika kabupaten lain mungkin sektor pertanian yang lebih menonjol tetapi berbeda di Kubu Raya sektor pengolahannya lah yang lebih menonjol yang mana sektor ini mendapat dukungan dari sektor pertanian dan perikanan," tuturnya.
Dari berbagai analisis yang dilakukan mulai dari ketimpangan wilayah, yang didalamnya mencakup pertumbuhan ekonomi, angka pengangguran, pendistribusian pendapatan, maka Ghandi mengatakan berdasarkan hasil indeks williamson (ukuran ketimpangan) dan Gini Ratio (ukuran kemerataan) Kubu Raya terjadi ketimpangan distribusi level yang rendah.
Dari kajian yang dilakukan, Ghandi menyatakan sektor unggulan di Kabupaten Kubu Raya ada pada industri pengolahan, yang memiliki kontribusi besar terhadap PDRB.
"Jika kabupaten lain mungkin sektor pertanian yang lebih menonjol tetapi berbeda di Kubu Raya sektor pengolahannya lah yang lebih menonjol yang mana sektor ini mendapat dukungan dari sektor pertanian dan perikanan," tuturnya.
Dari berbagai analisis yang dilakukan mulai dari ketimpangan wilayah, yang didalamnya mencakup pertumbuhan ekonomi, angka pengangguran, pendistribusian pendapatan, maka Ghandi mengatakan berdasarkan hasil indeks williamson (ukuran ketimpangan) dan Gini Ratio (ukuran kemerataan) Kubu Raya terjadi ketimpangan distribusi level yang rendah.
Gandhi menjelaskan, angka ketimpangan wilayah di Kabupaten Kubu Raya sebesar 0,23 persen atau mendekati nol itu berarti pertumbuhan ekonomi yang terjadi antara setiap daerah kecamatan relatif hampir merata.
"Untuk menentukan angka ketimpangan wilayah ini, kami melakukan kajian terhadap data-data yang ada dari instansi-instansi terkait seperti BPS, yang mana hasilnya menunjukan sejak 2008 sampai dengan 2011 perekonomian Kubu Raya terus mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan," katanya.
Dia menuturkan, jika angka ketimpangan wilayah sudah mendekati ataupun mencapai nol, maka pertumbuhan ekonomi dan pendistribusian pendatapan sudah dapat dikatakan merata. Akan tetapi, jika angka ketimpangan wilayah mencapai 0,5 ataupun satu itu dinyatakan terjadi ketimpangan wilayah yang sangat serius. "Ketimpangan wilayah yang terjadi di Kubu Raya lebih banyak mengenai infrastruktur, dan distribusi pendapatan," tuturnya.
Ghandi menjelaskan pendistribusian pendapatan tersebut berkaitan dengan pembukaan lapangan pekerjaan. Sehingga dengan banyaknya pembukaan perkebunan yang ada, maka pemerintah kabupaten berharap ada peluang untuk penyerapan tenaga kerja.
Jika melihat data kondisi sosial dan ekonomi, lanjut dia dampak dari tingginya pertumbuhan ekonomi, salah satunya pada tingkat pengangguran terbuka (TPT), dari 2009 sampai dengan 2011 terus mengalami penurunan, yakni mulai dari 7,20 persen, 6,20 persen sampai dengan 4,52 persen. Dilihat dari penyerapan tenaga kerja, pada 2011 penyerapan tenaga kerja paling besar di sektor pertanian, yakni sebesar 53,03 persen.
"Kemudian disusul sektor perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi, yakni sebesar 17,06 persen. Penyerapan tenaga kerja paling kecil terjadi pada sektor listrik, gas, dan air minum, yakni sebesar 0,34 persen," ujarnya.
Dia menambahkan, ketimpangan wilayah yang terjadi itu dilihat dari per kecamatan, sehingga memang perlu antara pertumbuhan ekonomi dan tingkat pendapatan masyarakat harus seimbang.
"Pemerataan pembangunan itu akan berjalan, apabila pendistribusian pendapatan mengiringi pertumbuhan ekonomi," katanya.
Sumber : http://www.kuburayakab.go.id/index.php/berita/321-tingkat-pertumbuhan-ekonomi-kubu-raya
0 komentar:
Your comment / Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Kubu Raya
Komentar Anda Sangat Bermanfaat Bagi Khazanah Ilmu Pengetahuan